28 Juni 2008

7 Hambatan Untuk Menjadi Kreatif


Oleh: Prof. Roy Sembel,
Direktur MM Finance and Investment, Universitas Bina Nusantara
Sandra Sembel, Pemerhati dan praktisi pengembangan SDM
(ssembel@yahoo.com)

Siapa bilang kreativitas hanya milik para seniman? Siapa bilang kreativitias hanya milik orang muda? Siapa bilang orang sukses saja yang kreatif? MenurutCarol K Bowman (Creativity in Business), setiap orang memiliki kreativitas. Bahkan, mereka yang sudah di atas 45 tahun sekalipun masih dianugerahi kemampuan untuk menjadi kreatif. Pendeknya, selama otak masih berfungsi, kreativitas masih mengalir dalam diri seseorang. Lalu, jika demikian mengapa banyak orang belum mampu memanfaatkan kreativitas mereka secara optimal?

Ternyata ada banyak hambatan untuk menjadi kreatif, 7 diantaranya dapat Anda simak disini. Kenali hambatan-hambatan tersebut, siapa tahu beberapa diantaranya dapat Anda temukan disini? Lalu ambilah strategi dan tindakan untuk mengasah kembali daya kreativitas Anda.

Hambatan 1: Rasa Takut
“Mengapa kamu tidak mencoba cara baru saja untuk menyelesaikan pekerjaan ini dengan lebih cepat?” “Ah, saya takut gagal. Kalau saya gagal atau salah, saya pasti dimarahi, bos! Jadi lebih baik saya kerjakan saja sesuai dengan yang diperintahkan.” Yah, rasa takut gagal, takut salah, takut dimarahi, dan rasa takut lainnya sering menghambat seseorang untuk berpikir kreatif. Tahukah Anda bahwa Abraham Lincoln sebelum menjadi presiden, berkali-kali kalah dalam
pemilihan sebagai senator dan juga presiden? Tahukah Anda bahwa Spence Silver (3M) yang gagal menciptakan lem kuat, akhirnya menemukan `post-it’ notes?

Hambatan 2: Rasa Puas
“Mengapa saya harus coba sesuatu yang baru? Dengan begini saja saya sudah nyaman.” “Saya sudah sukses. Apa lagi yang harus saya cemaskan?” Ternyata bukan masalah saja yang bisa menjadi hambatan. Kesuksesan, kepandaian dan kenyamananpun bisa jadi hambatan. Orang yang
sudah puas akan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya seringkali terbutakan oleh rasa bangga dan rasa puas tersebut sehingga orang tersebut tidak terdorong untuk menjadi kreatif mencoba yang baru, belajar sesuatu yang baru, ataupun menciptakan sesuatu yang baru. Apple Computer yang pernah menjadi nomor satu sebagai produsen komputer, pernah tergilas oleh para pemain baru di industri ini karena Apple telah terpaku pada keberhasilannya sebagai yang nomor satu, sehingga menjadi lengah untuk
menawarkan sesuatu yang baru pada target pasar sampai perusahaan ini terhenyak dengan munculnya pesaing yang berhasil menggeser kedudukan Apple. Namun, belajar dari kesalahan, Apple berusaha bangkit kembali dengan produk-produk baru andalan mereka.

Hambatan 3: Rutinitas Tinggi
“Coba-coba yang baru? Aduh mana sempat? Pekerjaan rutin saja tidak ada habis-habisnya.” Apakah kalimat ini pernah Anda ucapkan? Jika ya, berarti rutinitas pernah menjadi hambatan bagi Anda untuk memanfaatkan kemampuan Anda untuk berpikir kreatif. Mungkin Anda perlu menyisihkan waktu khusus untuk mengisi `kehausan’ Anda akan kreativitas, misalnya baca buku tiap minggu (anda bisa menemukan ide brilian yang bisa Anda adaptasi, atau perbaiki), perluas lingkungan sosial Anda dengan mengikuti perkumpulan-perkumpulan di luar pekerjaan Anda (siapa tahu Anda bertemu dengan orang-orang yang bisa mendukung Anda ke jenjang sukses). Tahukah Anda bahwa Mariah Carey sengaja menyisihkan waktu dari kegiatan rutinnya sebagai penyanyi latar untuk memperluas pergaulannya? Mariah berusaha masuk ke lingkungan pergaulan para petinggi di dunia musik internasional sebelum akhirnya bertemu dengan produser musik yang bersedia mensponsori album pertamanya yang langsung menjadi hit dunia?

Hambatan 4: Kemalasan Mental

“Untuk mencoba yang baru berarti saya harus belajar dulu. Aduh, susah. Terlalu banyak yang harus saya pelajari. Biar yang lain saja yang belajar.” “Memikirkan cara lain? Wah, sekarang saja sudah banyak yang harus saya pikirkan. Lagipula memikirkan cara baru bukan tugas saya,
biarlah atasan saya saja yang memikirkannya.” Ini merupakan beberapa contoh kemalasan mental yang menjadi hambatan untuk berpikir kreatif. Tidak heran jika orang yang malas menggunakan kemampuan otaknya untuk berpikir kreatif sering tertinggal dalam karir dan prestasi kerja oleh orang-orang yang tidak malas untuk mengasah otaknya guna memikirkan sesuatu yang baru, ataupun mencoba yang baru.

Tahukah Anda bahwa Thomas Alva Edison tidak berhenti berusaha untuk memikirkan cara yang lebih baik dari eksperimen sebelumnya sampai puluhankali sebelum akhirnya ia menemukan lampu pijar? Bayangkan apa yang akan terjadi jika pada kegagalan pertama, Edison malas berpikir untuk
mengasah kreativitasnya dan melanjutkan ke eksperimen-eksperimen berikutnya?

Hambatan 5: Birokrasi
“Saya bosan menyampaikan ide lagi. Ide saya yang enam bulan lalu saya sampaikan, belum ada kabarnya apakah diterima atau tidak?” Seringkali karyawan atau pelanggan mengeluh karena ide atau usulan mereka tidak ditanggapi. Hal ini bisa saja terjadi karena proses pengambilan
keputusanyang lama, atau karena proses birokrasi yang terlalu berliku-liku. Kondisi seperti ini
sering mematahkan semangat orang untuk berkreasi ataupun menyampaikan ide dan usulan perbaikan. Biasanya semakin besar organisasi, semakin panjang proses birokrasi, sehingga masalah yang terjadi di lapangan tidak bisa langsung terdeteksi oleh top management karena harus melewati rantai birokrasi yang panjang. Belajar dari pengalaman dan hasil studi di bidang manajemen, banyak organisasi dunia yang sekarang memecah diri menjadi unit-unit bisnisyang
lebih kecil untuk memperpendek birokrasi agar bisa lebih gesit dalam berkreasi menampilkan ide-ide segar bagi para pelanggan ataupun dalam kecepatan mendapatkan solusi.

Hambatan 6: Terpaku Pada Masalah
Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan, kerugian memang menyakitkan. Tetapi bukan berarti usaha kita untuk memperbaiki ataupun mengatasi masalah tersebut harus terhenti. Justru dengan adanya masalah, kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menemukan cara lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif. Tahukah Anda bahwa Colonel Sanders menghadapi kesulitan dalam menjual resep ayam goreng tepungnya? Namun, ia tidak terpaku pada kesulitan tersebut, ia memanfaatkan kreativitasnya sampai akhirnya ia mendapat ide untuk menggunakan sendiri resep tersebut dengan mendirikan restoran cepat saji dengan menu utama ayam goreng tepung. Idenya ini terbukti manjur membukukan suksesnya sebagai salah
satu pebisnis waralaba terbesar di dunia.

Hambatan 7: “Stereotyping”
Lingkungan dan budaya sekitar kita yang membentuk opini atau pendapat umum terhadap sesuatu (stereotyping) bisa juga menjadi hambatan dalam berpikir kreatif. Misalnya saja pada zaman Kartini, masyarakat menganggap bahwa sudah sewajarnyalah jika wanita tinggal di rumah
saja, tidak perlu pendidikan tinggi, dan hanya bertugas untuk melayani keluarga saja, tidak usah berkarir di luar rumah. Apa jadinya jika wanita-wanita hebat seperti Kartini, Dewi Sartika, Tjut Njak Dhien menerima saja semua pandangan umum yang berlaku di masyarakat saat itu? Mungkin Indonesia tidak akan pernah menikmati jasa yang diperkaya oleh keterlibatan para wanita profesional, misalnya: mendapatkan layanan dokter wanita, menikmati kreasi arsitek dan seniman wanita, mendapatkan hasil didikan guru wanita, mengirim diplomat wanita sebagai duta Indonesia, atau bahkan dipimpin oleh seorang presiden direktur, bahkan presiden (pimpinan negara) wanita.
Kreativitas memang masih harus ditunjang dengan senjata sukses lainnya. Tetapi, orang yang memiliki dan bisa mengoptimalkan kreativitas mereka bisa menggeser mereka yang tidak memanfaatkan kreativitas mereka. Lalu, bagaimana jika Anda mengalami hambatan untuk mengoptimalkan kreativitas Anda? Tidak perlu panik. Kenali hambatannya, atasi, dan ambil
tindakan untuk mengasah kembali kreativitas Anda. Kreativitas itu ibarat sebuah intan, semakin diasah semakin berkilau. Jadi sudah siapkah Anda untuk membuat kreativitas Anda agar semakin berkilau?

19 Juni 2008

serat

Serat makanan and fungsinya bagi kesehatan manusia


Penulis: Catootjie Nalle (Staf Pengajar pada Politeknik Pertanian Negeri Kupang yang sedang melanjutkan program doctoral (S3) pada Institute of Food, Nutrition and Human Health, Massey University-Palmerston North-New Zealand)


Kesadaran manusia awam untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi semakin meningkat, namun pengetahuan yang mendalam tentang serat makanan itu sendiri, fungsi serta mekanisme kerja serat bagi kesehatan tubuh masih sangat kurang. Pertanyaannya sekarang adalah apa sebenarnya serat makanan itu? Dari mana saja sumber serat itu diperoleh? Seberapa besar serat itu dibutuhkan setiap hari bagi anak-anak dan orang dewasa dan apa manfaatnya bagi kesehatan tubuh? Bagaimana mekanisme kerja serat dalam melindungi tubuh terhadap berbagai gangguan pencernaan dan penyakit? Bagaimana cara meningkatkan konsumsi makanan berserat? Semua pertanyaan ini akan dibahas secara mendalam pada artikel ini.


Definisi. Trowell (1974), salah satu pakar nutrisi makanan manusia, mendefinisikan serat makanan sebagai substansi tanaman yang tidak tercerna oleh enzim pencernaan manusia, termasuk di dalamnya sellulosa, hemisellulosa, pectin dan lignin serta polisakarida intrasellular seperti gum dan musilase. Kemudian di tahun 1977, Southgate mengeluarkan sebuah definisi kimia yang baru tentang serat bahwa serat makanan (dietary fibre) merupakan gabungan dari lignin dan polisakarida bukan pati (Non starch polysaccharides, NSP) yang tidak terhidrolisa oleh sekresi endogen pada saluran pencernaan manusia. Menurutnya, definisi ini merupakan sebuah definisi fisiologi dan filosofi, dan ia merasa bahwa sangat penting untuk menghasilkan sebuah definisi yang dapat diterjemahkan ke dalam suatu istilah analisa murni.

Secara umum, serat makanan tersusun dari komponen yang dapat larut (soluble dietary fibre, SDF) dan komponen yang tidak dapat larut (insoluble dietary fibre, IDF)). Serat makanan yang tidak dapat larut (IDF) merupakan komponen terbesar (sekitar 70%) penyusun serat makanan dan sisanya (sekitar 30%) adalah komponen yang serat makanan yang dapat larut (SDF). Komponen serat yang dapat larut antara lain pectin, musilase, ß-glucan, galaktomannan gum dan hemisellulosa (larut dalam alkali). Komponen ini menghasilkan viskositas (kekentalan), bulky dan lubrikasi di dalam perut dan usus halus. Serat makanan yang dapat larut ini merupakan serat yang paling lembut dan kental.Sedangkan komponen serat yang tidak dapat larut misalnya sellulosa, hemisellulosa (tidak larut dalam air dingin, air panas dan asam), chitin dan lignin. Komponen IDF ini menyebabkan terbentuknya struktur seperti sponge dan komponen ini melewati tubuh tanpa termodifikasi. Kedua komponen serat ini memiliki fungsi yang berbeda.


Sumber serat makanan. Komponen serat makanan yang dapat larut (SDF) banyak terdapat pada buah-buahan, sayur-sayuran, dan beberepa sereal dan biji-bijian legume (seperti gandum, oat, lentil, peas, kacang kedelai dan produk kacang kedelai). Buah-buahan, kacang-kacangan dan sereal ini lebih banyak mengandung pectin. Perlakuan terhadap makanan seperti memasak dapat menurunkan kadar serat makanan karena pemanasan dapat menghancurkan beberapa jenis serat makanan. Kulit buah dan sayuran banyak mengandung serat sehingga pengupasan kulit buah dan sayuran perlu dihindari. Peran utama SDF adalah untuk menurunkan level kolesterol darah dan juga membantu mencegah konstipasi. Sedangkan serat makanan yang tidak dapat larut (IDF) banyak kulit buah-buah, kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran tertentu seperti bunga kol, dedak gandum, dedak jagung, dan dedak beras. Salah satu peran penting IDF adalah untuk meningkatkan kepadatan feses, mencegah konstipasi dan masalah-masalah yang berkaitan dengan hemoroid.

Kebanyakan organisasi-organisasi kesehatan dunia menyarankan bahwa untuk mempertahankan kesehatan, orang dewasa harus mengkonsumsi serat makanan sebanyak 20 sampai 35 gram per hari. Sedangkan untuk anak-anak di bawah umur 10 tahun sekitar 5 sampai 10 gram serat per hari, dan anak-anak yang berumur 10 tahun haruslah mengkonsumsi serat sebanyak 15 sampai 20 gram per hari. Mengkonsumsi 30 sampai 40 gram serat per hari dapat mengurangi peluang terjadinya penyakit kolorektum seperti diverticulitis dan kanker. Mengkonsumsi jumlah serat yang terlalu tinggi (> 40 gram perhari) sangat tidak disarankan karena akan menurunkan penurunan penyerapan mineral-mineral penting seperti zat besi, zinc dan kalsium. Hal ini terjadi karena serat akan mengikat mineral-mineral ini dan akan dikeluarkan bersama-sama di dalam feses. Peningkatan jumlah konsumsi serat yang terlalu cepat dapat menyebabkan gangguan kesehatan minor seperti kembung perut, kram usus atau perut, dan dapat meningkatkan gas usus. Peningkatan konsumsi serat secara perlahan-lahan sangat disarankan agar saluran pencernaan mampu untuk beradaptasi.

Manfaat serat makanan. Sejumlah ahli nutrisi telah melaporkan bahwa serat berperan penting bagi kesehatan dan fungsi saluran pencernaan manusia, serta mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Kekurangan serat dapat menyebabkan berbagai gangguan penyakit seperti jantung koroner (penyempitan arteri akibat penumpukan lemak), hemorrhoid (wasir), kanker rectum (usus besar), diabetes, obesitas (kelebihan berat badan), dan stroke (Ischemic: stroke yang disebabkan adanya penyumbatan di pembuluh darah akibat timbunan lemak di pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi sempit dan darah tidak dapat mengalir lancar ke otak. Sekitar 83% pasien mengalami stroke jenis ini. Hemorrhagic: stroke yang diakibatkan pembuluh darah melemah dan kemudian pecah sehingga darah mengumpul di daerah sekitar otak tersebut. Kira-kira 70% kasus haemorrhagic stroke ditemukan pada pasien hipertensi), serta gangguan pencernaan (seperti kembung dan kesulitan buang air besar), dan kerusakan gigi dan gusi. Fungsi serat makanan berbeda menurut tipe atau komponen serat. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa serat makanan yang kental (Viscous fibres) seperti guar gum, pectin dan psyllium dapat menurunkan glukosa darah postpandrial dan respons insulin lebih konsisten daripada serat makanan yang tidak kental (unviscous fibres).
Pengaruh serat makanan pada fungsi saluran pencernaan manusia antara lain:

1) berat dan komposisi feses: kedua jenis serat makanan (SDF dan IDF) dapat meningkatkan berat dan komposisi feses. IDF yang berbentuk seperti sponges mampu menyerap dan mengikat air sehingga dapat meningkatkan volume kandungan usus besar (feses), yang pada akhirnya meningkatkan pergerakan usus (bowel movement) dan menghasilkan feses yang lebih lembut;

2) struktur usus besar (rectum/kolon): serat makanan dapat merubah struktur usus besar (kolon). Pengujian pada tikus putih menunjukkan bahwa tikus putih yang mengkonsumsi serat memiliki berat mukosa usus (bagian proximal dan distal), DNA dan RNA yang lebih besar dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi serat. Perubahan ini diakibatkan oleh fermentasi komponen polisakarida bukan pati (NSP) oleh bakteri usus besar dan kemungkinan lainnya adalah asam lemak rantai pendek akibat degradasi flora bakteri;

3) ekologi usus besar: komposisi serat makanan sangat mempengaruhi jumlah mikroflora usus besar. Lignin tidak dapat dicerna oleh usus besar. Sekitar 30-50% sellulosa dapat dicerna oleh mikro flora usus besar; 50-80% hemisellulosa; sedangkan pectin dan gum hampir dapat dicerna secara sempurna (90-100%) oleh flora usus besar. Fermentasi microbial usus besar ini terhadap serat makanan di dalam usus besar maupun sekum mempengaruhi jumlah asam lemak rantai pendek (asam asetat, propionat dan butirat dan mungkin juga iso-butirat dan iso-valerat) yang diproduksi dan diserap. Asam lemak rantai pendek ini berperan dalam mempengaruhi pergerakan air dan electrolit di dalam usus besar serta menyediakan energy dan menstimulasi proliferasi sel. Dari ketiga asam lemak rantai pendek utama, butirat merupakan sumber energy yang paling disukai bagi tubuh glukosa dan keton untuk colonocytes, untuk mengurangi proliferasi sel, dan menstimulasi pembelahan sel-sel termasuk sel-sel karsinoma kolon.

Sedangkan fungsi serat makanan dalam pencegahan dan pengobatan penyakit antara lain:

1) Penyakit jantung koroner (coronary heart disease, CHD): bukti ilmiah menunjukkan bahwa serat makanan mampu mencegah terjadinya penyakit jantung koroner. Serat makanan yang terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan dan serealia mampu menurunkan resiko fatal penyakit jantung koroner sebanyak 55%. Dari semua jenis serat yang disebutkan, serat yang berasal dari sereal-lah yang paling kuat melindungi tubuh melawan penyakit ini.

2) diabetes (meningkatnya kadar glukosa dalam darah): serat yang dapat larut akan mempertahankan kandungan insulin serum yang rendah dengan cara menunda penyerapan glucose.

3) hyperlipidemia (kelebihan lemak tubuh): mekanisme kerja serat dalam mencegah hyperlipidemia sebagai berikut: a) serat makanan yang dikonsumsi menurunkan daya cerna lemak atau sterol dalam saluran pencernaan, sehingga lemak yang tidak tercerna ini kemudian dikeluarkan melalui feses; b) serat makanan meningkatan produksi dan penyerapan asam lemak rantai pendek khususnya propionate (akibat fermentasi serat oleh mikro flora usus besar). Propionat berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol serum dan menghambat sintesa kolesterol; c) serat makanan yang kental (viscous) dan makanan yang tinggi serat akan memperlambat penyerapan glukosa, sehingga level insulin darah yang rendah akan tepat terjaga. Peningkatan kadar insulin berkaitan dengan penyakit jantung koroner; d) serat makanan akan memperlambat penyerapan nutrisi, dan dalam jangka waktu yang lama dapat merubah morfologi usus dan penyerapan lemak. Peningkatan jumlah dan tempat penyerapan lemak dapat merubah pola sekresi lipoprotein.

4) atherosclerosis (pengerasan pada arteri akibat penumpukan secara perlahan-lahan substansi lemak termasuk kolesterol pada dinding arteri): serat yang larut (SDF) seperti pectin dan guar gum yang terdapat dalam buah-buahan sangat membantu dalam mencegah timbulnya atherosclerosis melalui penurunan kolesterol tinggi dan trigliserida, yang pada akhirnya dapat mencegah terjadinya penyakit jantung dan stroke;

5) menurunkan kadar kolesterol darah: polisakarida viskos secara signifikan menurunkan total kandungan kolesterol darah sebanyak 10-20% (khususnya LDL), tepai tidak merubah konsentrasi kolesterol HDL atau triacylglycerol. SDF Soluble dietary fiber mengikat substansi lemak dan mencegah penyerapannya dalam usus, sehingga secara effektif dapat menurunkan kandungan kolesterol darah.

6) konstipasi (kesulitan buang air besar akibat feses yang terlalu kering, keras dan kecil): serat makanan yang tinggi mampu mencegah dan mengobati konstipasi apabila diiringi dengan peningkatan konsumsi air minum yang cukup setiap hari. Konsumsi banyak air setiap hari akan membantu kerja serat makanan dalam tubuh.

7) serat dapat mencegah terjadinya diverticulitis (pembengkakan dari diverticula yang terjadi secara abnormal pada dinding usus besar akibat infeksi bakteri) dan kanker rectum. Pada saat melewati kolon (usus besar), serat makanan yang tidak dapat larut (IDF) membantu membersihkan dinding interior usus. Aksi pembersihan dinding usus ini dapat mencegah kanker rectum dan diverticulitis. Diverticulitis ini mengakibatkan rasa sakit dan diare.

8) penyakit guzi dan gigi: Semua makanan termasuk makanan yang kaya akan serat dapat meningkatkan jumlah saliva. Telah diketahui bahwa saliva mengandung zat-zat kima yang bersifat buffer yang dapat menstabilisasi pH di atas 7 di dalam mulut. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa mengunyah serat makanan seperti seledri sesudah makan dapat membantu memperbaiki gigi-gigi yang kekurangan mineral dan juga mengeluarkan sisa-sisa makanan yang terperangkap dalam gigi serta menetralisir asam pada gigi. Selain seledri, mengunyah permen karet (gum) yang rendah gula juga dapat meningkatkan kesehatan gigi karena dengan mengunyah gum jumlah saliva akan meningkat sebanyak 130%. Saliva sangat kaya akan agen pelindung oesophagus termasuk factor pertumbuhan epidermal, protein, mucin, proteins and prostaglandin E2. Penelitian membuktikan bahwa mengunyah permen karet rendah gula (sugarless gum) sesudah makan dapat menetralisir asam pada tenggorokan dan menghilangkan gejala penyakit gastro-oesophageal reflux (GORD).

9) Irritable bowel syndrome (adalah gejala-gejala seperti kram dan sakit pada perut, kembung, konstipasi dan diare akibat kontraksi abnormal pada usus besar yang terjadi akibat kurang mengkonsumsi serat dan air minum serta mengkonsumsi lemak secara berlebihan). Menurut kalangan medis, ada dua jenis IBS yakni IBS konstipasi (tidak buang air besar selama 5-7 hari) dan IBS diare. Penyakit ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan serat, mengkonsumsi cairan (air minum) dalam jumlah yang banyak dan mengurangi konsumsi makanan berlemak. Kalangan medis membedakan IBS atas dua tipe, IBS konstipasi (selama 5 - 7 hari tidak buang air besar) dan IBS diare (nyeri perut, kembung, meningkatnya frekuensi buang air namun fesenya disertai dengan lendir). Pada jenisIBS diare, motilitas peristaltik usus terjadi sangat cepat sehingga isi kotoran dari usus besar cepat dikeluarkan. Akibatnya, air dalam kotoran belum sempat diserap, sudah harus dikeluarkan diselingi dengan rasa mulas. Sedangkan pada IBS konstipasi, gerakan peristaltik usus berjalan lambat, sehingga kotoran tertinggal terlalu lama dalam usus. Penyerapan air pun terlalu lama sehingga fesespun mengeras. Penyakit ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang berserat tinggi disertai dengan konsumsi air minum yang banyak dan mengurangi konsumsi makanan berlemak.

Berdasarkan berbagai perjelasan di atas, maka untuk meningkatkan konsumsi makanan berserat dapat dilakukan dengan dua cara yakni: 1) dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang kaya akan serat (lihat daftar makanan yang berserat tinggi pada table di atas); dan 2) dengan mengkonsumsi extrak serat atau supplemen yang kaya serat (dalam bentuk pil, tablet atau powder). Namun cara kedua ini kurang disarankan karena mengkonsumsi serat yang berasal dari makanan secara langsung adalah lebih baik daripada mengkonsumsi serat dalam bentuk makanan tambahan (supplemen). Serat dalam bentuk suplemen dapat menyebabkan konstipasi, khususnya apabila disertai dengan kurang mengkonsumsi air minum.
PENGOBATAN OBESITAS (KEGEMUKAN)


Bagaimana tanaman obat menanggulangi obesitas ?

· Beberapa jenis tanaman obat berdasarkan pengalaman dapat menurunkan
nafsu makan

· Beberapa tanaman obat yang disebut pelangsing memilii sifat diuretikum
sehingga membantu pembuangan lemak melalui urine

· Tanaman obat berdasarkan pengalaman mampu melarutkan lemak sehingga
mempercepat proses pembakaran lemak

· Disamping itu beberapa tanaman obat pelangsing mempu mengurangi
penyerapan lemak karena sifat adstringengt, sementara sifat laksan yang dimiliki
tanaman obat lain akan mengurangi penyerapan lemak dan karbohidrat sehingga baik
sekali dalam meningkatkan pembuangan lemak.



Bahaya Obesitas

Badan Jadi Berat
Gerak kurang lincah, badan terasa berat. Nafas menjadi pendek yaitu cepat
ngos-ngosan dibanding sebelumnya. Stamina menuru, mudah lelah dan akhirnya
menjadi malas bergerak.


Risiko Terkena Penyakit darah Tinggi
Menurut penelitian, penderita kegemukan yang berusia 20 – 39 tahun mempunyai
risiko dua kali lipat terserang hipertensi dibandingkan dengan orang yang
berbadan ideal. Hal ini terjadi karena penekanan jaringan lemak terhadap
pembuluh darah maupun karena pengendapan lemak didinding pembuluh darah.


Risiko terkena penyakit Jantung Koroner
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 500 penderita kegemukan sekitar 88%
mendapat risiko terkena penyakit jantung koroner sejalan dengan terjadinya
penambahan berat badan seseorang.

Risiko lainnya : Diabetes Mellitus, Kanker, Arthritis dan Gout,
Hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia, batu empedu.


Menurunkan Berat Badan

Bagaimana menurunkan berat badan ? jawabannya hampir kita semua sepakat yaitu
diet dan olahraga. Tetapi faktanya tidaklah semudah dan sesederhana itu. Banyak
orang tidak bisa berkonsentrasi untuk diet karena kesibukan dan merasa tidak
mampu memeberikan perhatian pada diet. Sementara sebagian orang bisa memberikan
perhatian untuk diet tetapi tidak mampu meneruskan karena merasa beban tersebut
berlebihan dan kurang perlu. Sedangkan sebagian lainnya sudah diet tetapi
penurunan berat badannnya kurang nyata. Sehingga bosan dan menyerah. Masalah
serupa dan bahkan yang lebih sulit dilakukan adalah olahraga, banyak orang tidak
punya waktu untuk olahraga. Persoalannya apakah memang berat badan bisa
diturunkan. Pada umumnya bisa, karena biasanya kegemukan yang kita alami
termasuk hypertrophic obesity yaitu kegemukan yang bermula pada masa dewasa dan
ditandai dengan peningaktan ukuran sel lemak tanpa peningkatan jumlahnya. Jadi
bukan penambahan sel lemak tetapi pembesaran sel lemak.

Pembakaran Lemak Secara Alami

Pertama,pembakaran lemak. Pembakaran lemak terjadi karena tubuh memanfaatkannya
untuk energi. Dengan demikian semakin banyak aktivitas fisik yang kita lakukan
maka semakin banyak energi yang kita gunakan. Energi ini dambil terutama dari
pembakaran sumber-sumber energi dalam darah terutama gula, kemudian jika perlu
lemak dan protein. Jika lemak dalam darah berkurang karena pembakaran maka lemak
dalam jaringan akan secara bertahap larut dalam darah untuk dibakar.

Kedua, pengurangan penyerapan lemak. Beberapa jenis makanan, terutama sayuran
bersifat adstringent, yaitu memperkecil pori-pori usus, sehingga penyerapan
lemak berkurang. Pengurangan penyerapan lemak juga terjadi karena berkurangnya
konsumsi lemak, berupa lemak nabati seperti lemak makanan dan mentega serta
lemak hewani. Dengan berkurangnya penyerapan lemak maka jumlah lemak di dalam
darah akan menurun. Penurunan ini akan diikuti oleh pelarutan lemak dari
jaringan tubuh.

Ketiga, pelarutan lemak. Pelarutan lemak adalah terlepasnya molekul lemak dari
sel-sel lemak dijaringan adipose kedalam darah. Pelarutan ini terjadi karena
upaya tubuh untuk menciptakan keseimbangan karena berkurangnya lemak didalam
darah.


Pendekatan Umum Dalam Meningkatkan Pembuangan Lemak Secara Alami

Pertama, mengurangi konsumsi makanan kalori tinggi dalam jumlah kalori sedikit
dibawah kebutuhn tubuh sehingga mendorong larutnya lemak dari tubuh. Makanan
berminyak berupa gorengan atau tumis cenderung memiliki kalori yang tinggi,
sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi. Konsumsi gula secara langsung berupa
minuman manis, kue-kue dan permen tentu bertentangan tujuan pembakan lemak. Nasi
terbatas sesuai dengan kira-kira kebutuhan perut dan utamakan sayur-sayuran.

Kedua, mengurangi lemak dengan cara membuang air. Obat dan tanaman obat yang
bersifat diuretic mampu meningkatkan pembuangan air dari dalam tubuh. Dengan
terbuangnya air maka lemak yang terlarut ikut terbuang. Pembuangan air ini
memang sangat nyata menurunkan berat badan tetapi tidak banyak mengurangi lemak
tubuh. Beberpa tanaman obat yang disebut pelangsing memiliki sifat diuretikum.

Ketiga, mengurangi lemak dengan cara meningkatkan pembakaran lemak. Ada tiga
cara yang biasa dilakukan yaitu meningkatkan aktifitas fisik, mengkonsumsi obat
kimia untuk merangsang metabolisme seperti hormone dan ketiga minum tanaman obat
untuk mengaktifkan metabolisme. Tanaman obat berdasarkan pengalaman mampu
melarutkan lemak sehingga mempercepat proses pembakaran lemak. Dengan demikian
pengurangan berat badan dapat dilakukan dengan tanaman obat yang mampu
mengurangi nafsu makan, diuretikum dan mengefektifkan fungsi metabolisme
pembakaran lemak, serta mengurangi penyerapan lemak.


Menurunkan Berat Badan dengan Tanaman Obat

Ramuan Pelangsing Ixora

Tanaman ini memiliki sifat diuretikum, berfungsi untuk menurunkan berat badan.

Ramuan pelangsing terdiri dari beberapa tanaman obat antara lain jati Belanda,
kemuning dan kunci pepet.

Bagian dari tanaman tersebut diolah menjadi obat berbentuk kapsul.

Cara pemakaian : 3 x 1 kapsul/hari. Diminum 1 jam sebelum makan.



Dengan demikian sebenarnya penderita obesitas yang sudah banyak dikecewakan oleh
berbagai pengobatan masih memiliki harapan keberhasilan penurunan berat badan
yaitu dengan tanaman obat. Hal ini cukup beralasan karena sudah terbukti
efektifnya bagi orang yang mencoba tanaman ini. Pengunaan tanaman obat dapat
dirancang secara benar dan sesuai kondisi pasien supaya terhindar dari efek
samping yang mungkin terjadi.

Sumber: Nugroho Ari Bawono- Herbalis